Dibuka Kelas Aupair bulan Maret 2014. Limited 7 Orang. Segera Daftar di 08875324274 atau Pin BB 3304397F

Minggu, 02 Juli 2017

Katanya Join Aupair itu Gratis, tapi kok ada biayanya?

“Gratis 1 tahun di Jerman” kalian pasti sering baca kalimat itu disetiap postingan sosial media kami. Mungkin sebagian dari kalian ada yang tidak percaya atau bahkan salah paham dengan maksud caption tersebut. Mereka yang salah paham akan mengira program ini benar-benar gratis tanpa biaya apa pun. Sehingga saat berkonsultasi dengan kami mereka merasa terbohongi dan mengatakan “Katanya gratis tapi kok ada biayanya?”

Sebenarnya sudah tertera jelas disini “Gratis 1 tahun di Jerman”, coba deh kalian perhatikan dan pamahi lagi kata “di”. Bukankah itu berarti saat di Jermannya. Benarkan? Okey agar lebih paham, saya akan jelaskan lebih lanjut lagi.

Program Aupair ini memberikan kesempatan kepada peserta Aupair tinggal di Jerman secara Gratis selama 1 tahun. Namun saat masih di Indonesia tentu ada biaya yang perlu kalian bayarkan. Seperti yang kalian ketahui saat masih di Indonesia alias belum berangkat ke Jerman, para peserta akan melakukan pendidikan bahasa Jerman terlebih dahulu. Untuk peserta yang berasal dari luar kota, kami sediakan mess gratis jadi kalian tidak perlu cari kost disini.

Belum lagi saat pembuatan visa, banyak yang perlu disiapkan. Dan yang pasti kalian juga harus mencari keluarga (gast familie) yang mana kalian akan tinggal bersama mereka saat di Jerman. Tentu saja semua hal itu membutuhkan biaya, dan biaya itu pun kalian sendiri yang akan merasakan manfaatnya.

Setibanya kalian di Jerman dan tinggal bersama GF, saat itulah kalian akan merasakan “Gratis 1 tahun di Jerman”. Ya, selama 1 tahun kalian akan tinggal di Jerman bersama GF dan mendapatkan fasilitas pribadi. Segala biaya hidup kalian akan dibiayai oleh GF, bahkan kalian akan mendapatkan uang saku setiap bulannya. Tak akan hanya itu, GF akan ikutkan kalian kursus bahasa Jerman agar bisa lebih lancar lagi dalam berbahasa Jermannya.

Jadi kalian tidak perlu khawatir, karena biaya yang kalian keluarkan untuk mengikuti Program Aupair ini akan terbayar. Tentu saja karena kalian akan mempunyai pengalaman tinggal di Jerman selama 1 tahun. Tidak menutup kemungkinan juga kalian bisa keliling Eropa, bersama gast familie ataupun dengan teman kalian yang ada disana. Karena visa Aupair juga termasuk visa Schengen, yang mana bisa digunakan untuk keliling Eropa.

Coba bayangkan jika kalian hanya sekedar berlibur ke Jerman atau negara Eropa lainnya, mungkin kalian akan menghabiskan uang sebesar Biaya Program Aupair ini bahkan lebih, hanya dalam waktu seminggu saja. Sedangkan kalau mengikuti Program Aupair ini kalian bisa merasakan berada di Jerman dalam jangka waktu yang cukup lama. Bukan hanya sekedar berkunjung tetapi menetap disana selama 1 tahun. Dan seperti yang sudah dijelaskan diatas, kalian bisa keliling Eropa bersama GF secara gratis karena dibiayai oleh mereka. Kecuali kalian jalan-jalan sendiri atau dengan teman, maka kalian harus menggunakan uang sendiri.

Jadi, sungguh semua biaya itu akan terbayar dengan pengalaman kamu selama menjadi Aupair. Karena uang bisa dicari kapan saja, tetapi kesempatan tidak akan datang dua kali. Sekian tulisan singkat saya ini, semoga bermanfaat untuk kalian yang punya mimpi ke Jerman.

Terima kasih


Rabu, 14 Juni 2017

Kata Siapa, Wanita Hijab Terdiskriminasi?

Seorang wanita beragama Islam diwajibkan oleh Allah SWT untuk mengenakan kerudung atau berhijab. Ditambah negara kita, Indonesia dikenal sebagai negara yang mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Jadi banyak masyarakat yang beranggapan hal-hal yang tidak bisa dilakukan oleh orang yang berhijab itu terkesan seperti menentang aturan Tuhan. Karena itu tak sedikit orang yang berkomentar bahwa Program Aupair ini "mendiskriminasi wanita berhijab".

Menurut saya kalian telah SALAH MENILAI program ini.

Program Aupair tidak melarang peserta yang berhijab untuk mengikuti program ini. Kebenarannya adalah program ini memiliki 2 (dua) kelas, yaitu kelas reguler dan kelas eksklusif. Kelas Reguler itu kelas yang selalu tersedia disetiap periodenya, sedangkan kelas Eksklusif itu kelas yang kita buka hanya saat banyak permintaan dari Agent di Jerman.

Kedua kelas itu mempunyai perbedaan dan terletak pada level bahasa Jerman yang harus peserta kuasai. Kalau kelas Reguler belajar sampai level 3 (B1) sedangkan kelas Eksklusif hanya belajar level dasar (A1). Dan setiap kelas pun mempunyai persyaratan yang berbeda-beda. Nah dipersyaratan inilah yang membuat diantara kalian salah menilai program ini. Untuk kelas Reguler tidak ada syarat khusus diluar level kemampuan bahasa Jerman. Dan di kelas ekslusif terdapat syarat khusus, yaitu peserta harus bisa bahasa Inggris aktif dan tidak berkerudung.

Jadi saya tegaskan, “Untuk wanita berhijab dan tidak bisa bahasa Inggris aktif, tetap bisa join Program Aupair dan masuknya yang kelas Reguler tidak bisa kelas Eksklusif”. Ketentuan itu sudah jelas dan yang pasti mempunyai alasan. Alasan ini lah yang harus kalian ketahui, agar kalian tidak lagi salah menilai program ini.

Dan alasannya, yaitu...
Pertama, kenapa harus bisa bahasa Inggris? Karena saat di Jerman nanti kalian akan tinggal bersama keluarga (gast familie) Jerman selama 1 tahun. Ikut menjalani segala rutinitas yang GF lakukan dan pastinya kalian akan saling berkomunikasi satu sama lain. Khusus yang kelas Eksklusif ini GF tidak menekankan Aupair menggunakan bahasa Jerman saja, mereka bisa berbicara secara billingual. Jadi karena itu peserta kelas Eksklusif diwajibkan bisa bahasa Inggris aktif dan hanya mendapat bahasa Jerman level dasar (A1).

Kedua, kenapa tidak bisa untuk wanita berhijab? Seperti yang kalian ketahui di negara Eropa banyak kejadian yang membuat mereka jadi lebih waspada dengan orang berpenampilan beda dari mereka. Sehingga pencarian GF untuk wanita berhijab itu cukup sulit, membutuhkan waktu sekitar 3-6 bulan. Tetapi kalian tidak perlu khawatir, masyarakat di Jerman tetap mempunyai rasa toleransi. Karena itu wanita berhijab masuknya kelas Reguler, agar memiliki kemampuan bahasa Jerman yang lebih yaitu B1. Bukan hanya level standar (A1) seperti kemampuan yang dimiliki kelas Eksklusif.

Oleh karena itu, wanita berhijab bisa join program Aupair dan masuknya kelas Reguler. Kalau soal biaya antara dua kelas itu memang berbeda, kelas Eksklusif lebih rendah daripada kelas Reguler. Kemampuan bahasa Jerman yang dimilikikan juga berbeda, kelas Reguler 3 level (B1) sedangkan kelas Eksklusif hanya level dasar (A1). 

Jadi sekali lagi saya tegaskan, wanita berhijab juga bisa mewujudkan mimpinya ke Jerman melalui Program Aupair ini. Buktinya banyak Alumni Aupair kami yang berhijab juga dan mereka mendapatkan perlakuan baik disana. Sekian tulisan singkat saya ini, semoga bermanfaat untuk kalian yang berhijab dan tidak lagi merasa terdiskriminasi oleh Program Aupair ini.

Terimakasih J

Selasa, 18 Februari 2014

Apakah Dari Pihak Aupair Akan Mengontrol ke Gast Familie Setelah Berada di Jerman?




Ini adalah pertanyaan dari calon peserta Aupair yang menghubungi saya beberapa hari lalu. Mungkin pertanyaan itu ada kaitannya pula dengan pembahasan Artikel saya, yang saya tulis beberapa hari yang lalu juga. Tentang suatu Negara yang menjadi Negara tujuan Aupair, namun sang Aupair itu mendapatkan perlakuan yang tidak pantas. Jika Anda membaca Artikel itu, mungkin Anda sedikit takut untuk dapat mengikuti Program Aupair Jerman ini. Dan pasti terbesit dipikiran Anda, pertanyaan seperti judul yang saya tulis diatas.

Sabtu, 15 Februari 2014

Mereka yang Menganggap Program Aupair Dengan Sebelah Mata



Untuk melanjutkan pembahasan tulisan kemarin yang berjudulkan “Budaya Indonesia yang Masih Belum Bisa Membedakan Antara Aupair dan Nanny”, maka saya menuliskan Artikel yang berjudulkan seperti diatas. Tulisan kali ini saya buat khusus untuk mereka yang masih menganggap Program Aupair ini hanyalah Program kacangan, Program tak bermutu dan tak ada gunanya. Maaf sebelumnya jika saya sedikit agak keras dalam pembahasan kali ini. Karena saya merasa sangat diremehkan sekali mengenai adanya Program Aupair Jerman ini. Pernyataan yang paling membuat saya tidak terima adalah bahwa Au-pair hanyalah sebuah kedok dari pencarian untuk menjadi Pembantu atau Baby sitter di suatu Negara.
Mungkin saya tidak perlu menjelaskan kembali kepada Anda mengenai Aupair Indonesia Jerman dengan Nanny, karena saya sudah menjelaskannya beberapa kali di tulisan saya yang sebelumnya.  Kali ini saya akan lebih membahas kepada sebuah pernyataan dari seseorang yang menceritakan kepada saya, bahwa temannya pernah menjadi Aupair di Amerika namun memiliki masalah dengan Gast Familienya. Gast familienya melakukan tindakan yang tidak di inginkan. Sang keluarga asuh laki-laki melakukan tindakan asusila kepada sang Aupair, dan sang keluarga asuh perempuan pun mengetahui kejadian itu, sehingga beliau membakar Visa milik sang Aupair. Dan disana pun Aupair bekerja full time tanpa waktu yang tepat. Inti dari cerita itu bahwa sang Aupair mendapatkan pengalaman sebagai Aupair dengan tidak menyenangkan.
Nah sekarang saya akan membahasnya satu persatu-satu untuk mengklarifikasi cerita tersebut. Perlu Anda ketahui, jika Anda ingin menjadi seorang Aupair, maka Anda harus mengenali betul bagaimana Sistem Peradilan dan Hukum yang berlaku pada suatu Negara yang akan Anda jadikan untuk tempat Anda homestay. Apakah jika ada kejadian yang tidak di harapkan seperti cerita diatas, Anda dapat mengadu atau melaporkannya? Dan apakah Anda akan mendapatkan perlindungan. Karena pada dasarnya setiap Negara memiliki Peradilan, Hukum dan ketentuan yang berbeda. Jika dikatakan bila menjadi Aupair di Amerika bekerja dengan full time, saya kurang tau dan bukan kewenangan saya untuk membahas itu. Karena yang saya bahas adalah menjadi Aupair Jerman bukan Aupair Amerika. Sekali lagi saya katakan kepada Anda untuk memperhatikan benar segala syarat dan ketentuan menjadi Aupair. Sementara di Jerman sendiri, keberadaan Aupair sangat dijaga sekali, Aupair diperlakukan seperti tamu special dan penting, karena Gast Familie di Jerman menganggap Aupair adalah bagian dari keluarga mereka yang akan menjaga anak mereka juga layaknya seperti kakak asuh bagi anaknya. Jika Anda mendapatkan perlakuan yang tidak menyenangkan, Anda bisa langsung datang dan melapor pada Kedutaan Jerman. Kedutaan Jerman pasti akan menanggapi dan melayani Anda. Sementara keluarga asuh Anda akan mendapatkan sanksi atau hukuman pidana.
Untuk itu pelajari dan pilih dengan baik Negara yang akan Anda jadikan sebagai tempat untuk mempelajari budayanya dengan baik.
Sekian dulu tulisan dari saya ini, semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menjadi pertimbangan yang baik untuk Anda dalam mengambil keputusan untuk menjadi Aupair pada suatu Negara tertentu.
Salam :)

Masayu Yulin Vinanda

Jumat, 14 Februari 2014

Budaya Indonesia yang Masih Belum Bisa Membedakan Antara Aupair dan Nanny



Ini adalah tulisan saya, yang saya tulis berdasarkan debat saya dengan seseorang pada salah satu situs forum yang cukup terkenal di Indonesia baru-baru tadi. Awal debat yang sangat simple, bahwa sebuah postingan saya mengenai Program Aupair ini di anggap tidak penting. Ditambah lagi ada seseorang juga yang menganggap bahwa saya sedang mencari Baby sitter atau Pembantu untuk di Luar Negeri. Dan mengatakan bahwa saya adalah Agen dari pencarian pekerja Luar Negeri. Sungguh sesuatu yang amat sangat disayangkan, bahwa pemikiran orang kita, Indonesia hanya mampu memikirkan hal yang sempit dan menurut pemikirannya saja. Tidak pernah berpikir pada suatu hal yang lebih luas pengertian dan tujuannya.
Menjadi Aupair bukan berarti menjadi pembantu atau Baby sitter (Nanny), memang benar Au Pair dan Nanny sama-sama memiliki pekerjaan untuk mengurus anak. Dilihat dari satu sisi tugasdan kewajiban mereka memang mirip. Tetapi bukan itu tujuan utamanya, tujuan utama seorang Aupair yang paling utama adalah bagaimana Anda belajar mengenalbudaya luar langsung dari tempat dimana Anda berpijak. Bagaimana Anda belajar untuk mandiri saat tinggal disuatu rumah keluarga asing. Bagaimana Anda bersikap pada lingkungan baru Anda, pada orang-orang yang baru saja Anda kenal. Bukan untuk bekerja, karena Visa yang diberikan kepada seorang Aupair bukanlah Visa arbeit (pekerja). Seorang Aupair pun tidak diperizinkan untuk memiliki pekerjaan diluar atau kerja sambilan sebab itu dianggap Ilegal oleh pemerintah Jerman. Durasi Aupair Jerman pun hanya 1 tahun, sementara untuk seorang Nanny jauh lebih lama dan mungkin tidak ada terikatan kontrak berapa lamanya seorang Nanny bekerja pada suatu keluarga. Uang yang didapat dari seseorang yangmengikuti Program Aupair Jerman ini pun juga tidak seberapa, hanya 260 Euro sementara Nanny mencapai ribuan Euro. Sungguh perbandingan yang sangat jauh. Dan yang lebih membedakannya lagi adalah Tugas serta Kewajiban seorang Aupair denganNanny. Aupair hanya bekerja 5 jam sehari, dan mendapatkan hari libur Sabtu dan Minggu, sementara Nanny bekerja sepanjang hari dengan waktu yang tak ditentukan. Seorang Aupair bisa dibilang adalah seorang tamu yang sedang berkunjung dan menginap ditempat sanak saudara. Layaknya Anda menginap ditempat sanak saudara, sudah pasti Anda pun harus menjaga kebersihan rumah saudara Anda sendiri. Namun Anda juga tidak membersihkannya setiap hari kan? Dan tidak membersihkan seluruh ruangan yang ada. Anda hanya membersihkan apa yang telah ada gunakan, seperti membersihkan tempat tidur Anda sendiri. Sebagai saudara /keluarga pun, suatu hal yang wajar dan lumrah jika Anda membantu untuk menjaga anaknya yang masih kecil, jika saudara Anda sedang pergi. Apalagi Anda telah diberikan menginap ditempatnya. Begitu pun dengan Aupair, kita telah diberi tumpangan tempat untuk tinggal tanpa dipungut biaya apapun, oleh sebab itu ia meminta tolong kepada Anda untuk mengasuh anaknya selama 5 jam saja, dan Anda bukanlah dianggap sebagai Baby sitter, melainkan sebagai kakak asuh untuk anaknya.
Dan satu lagi penjelasan dari saya, bahwa saya memberikan segala informasi mengenai Aupair bukanlah sebagai Agen. Melainkan hanya sekedar untuk sharing tentang apa yang memang saya ketahui saat ini dengan sebenar-benarnya. Jangan bertanya oleh orang yang memang tidak paham betul mengenai Program Aupair Indonesia Jerman ini, sebab itu hanya memupus harapan Anda saja.
Sekian tulisan dari saya, semoga semakin membuat Anda semangat dan yakin untuk mengikuti Program Aupair Jerman ini. Dan mengejar mimpi-mimpi Anda untuk dapat menjelajahi Dunia Eropa :)
Salam

Masayu Yulin Vinanda